Jumat, 04 September 2015

Indra Jeri Sunbanu

Rabu, 22 April 2015

Pulau Komodo, NTT

Pulau Komodo terletak di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Pulau itu menjadi tempat hidup hewan komodo. Pemandangan alam di pulau ini sangat indah. Tak heran bila pulau ini sering dikunjungi wisatawan, Para wisatawan, baik lokal dan mancanegara, sering berkunjung ke Pulau Komodo. Terlebih bagi wisatawan yang memang gemar berpetualang di tempat terbuka. Dikabarkan, ada sekitar 2.800 wisatawan yang berkunjung tiap tahunnya. Kebanyakan darimereka berasal dari luar negeri. Antara lain dari Amerika Serikat, Jerman, Belanda, Prancis, Inggris, Australia, dan Rusia. Keindahan alam Pulau Komodo tercermin dari kondisi hutan yang asri. Termasuk juga hutan bakaunya. Hutan bakau menjadi salah satu keistimewaan Pulau Komodo. Di Pulau Komodo, hewan komodo hidup dan berkembang biak dengan baik. Hingga Agustus 2009, di pulau ini terdapat sekitar 1300 ekor komodo. Ditambah dengan pulau lain, seperti Pulau Rinca dan dan Gili Motang, jumlah mereka keseluruhan mencapai sekitar 2500 ekor. Ada pula sekitar 100 ekor komodo di Cagar Alam Wae Wuul di daratan Pulau Flores tapi tidak termasuk wilayah Taman Nasional Komodo. Selain komodo, pulau ini juga menyimpan eksotisme flora yang beragam kayu sepang yang oleh warga sekitar digunakan sebagi obat dan bahan pewarna pakaian, pohon nitak ini atau sterculia oblongata di yakini berguna sebagai obat dan bijinya gurih dan enak seperti kacang polong.











Keindahan panorama alam Pulau Komodo, juga terlihat di daerah pesisir pantai dan lautnya. Kondisi air laut di perairan Pulau Komodo, jernih. Keindahan biota di laut juga tak kalah memukaunya dengan panorama darat. Nah, agar kelestarian pulau itu tetap terjaga, Pemerintah Indonesia menjadikannya taman nasional. Peresmiannya dilakukan pada tahun 1980. Nama taman nasional itu adalah Taman Nasional Komodo (TNK). Untuk diketahui, selain Pulau Komodo, wilayah TNK juga meliputi Pulau Rinca dan Pulau Padar. Luas wilayah TNK sekitar 1817 kilometer persegi. Taman nasional ini berfungsi untuk melindungi hewan komodo beserta lingkungan hidupnya. Pada tahun 1986, TNK diresmikan oleh UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia. Tahun 2009, Taman Nasional Komodo dinobatkan menjadi finalis "New Seven Wonders of Nature" yang baru diumumkan pada tahun 2010 melalui voting secara online di www.N7W.com.Pada tanggal 11 November 2011, New 7 Wonders telah mengumumkan pemenang sementara, dan Taman Nasional Komodo masuk kedalam jajaran pemenang tersebut bersama dengan, Hutan Amazon, Teluk Halong, Air Terjun Iguazu, Pulau Jeju, Sungai Bawah Tanah Puerto Princesa, dan Table Mountain. Taman Nasional Komodo mendapatkan suara terbanyak.






















Kamis, 19 Maret 2015

Alat musik sasando

Ti'i Langga



Ti’i langga, yaitu penutup kepala yang berbentuk mirip dengan topi sombrero dari Meksiko. Ti’i langga terbuat dari daun lontar yang dikeringkan. Karena sifat alami daun lontar yang makin lama makin kering, maka ti’i langga pun akan berubah warna dari kekuningan menjadi makin cokelat. Bagian yang meruncing pada topi tersebut makin lama tidak akan tegak, tetapi cenderung miring dan sulit untuk ditegakkan kembali. Konon hal tersebut melambangkan sifat asli orang Rote yang cenderung keras. Selain itu, ti’i langga juga merupakan simbol kepercayaan diri dan wibawa pemakainya.

Ti’langga merupakan aksesoris dari pakaian tradisional untuk pria Rote. Tetapi pada saat-saat tertentu, misalnya pada saat menarikan tarian tradisonal foti, perempuan menggunakan penutup kapala ini.




Selasa, 17 Maret 2015

Sape, Sang Bunga Harapan "The Desember Flower" (Bunga Flamboyan

Bunga Harapan (Flamboyan)

Sepe, adalah bunga yang lebih kita kenal dengan nama Flamboyan, mempunyai nama Latin Delonix Regia. Sepe merupakan nama yang diberikan oleh masyarakat
kota kupang. Pohon tersebut memang bukan merupakan sesuatu yang ikonik di kota kupang karena hanya dapat dilihat pada penghujung tahun, terutama pada bulan desember.
???????????????????????????????

???????????????????????????????
Termasuk salah satu tanaman tropis yang berasal dari madagaskar dan bisa tumbuh diberbagai kondisi lingkungan termasuk daerah karang seperti kota kupang, dengan tingkat sinar matahari yang cukup tinggi serta sedikit air untuk bertahan maka tidaklah mengherankan kalau bunga tersebut dapat ditemui diberbagai sudut kota Kupang.
DSC00199
Tunas tunas bunga yang bermunculan setelah datangnya musim penghujan di akhir bulan november dan mekar sepanjang bulan desember, sepe seolah olah menjadi representasi rasa syukur masyarakat terhadap anugerah Yang Maha Kuasa. Bunga yang berwarna merah kekuning kuningan yang memenuhi pohon tersebut seakan tersenyum menyambut datangnya musim penghujan, musim yang sangat dinanti setelah sepanjang tahun musim kemarau serta suhu yang mencapai 34 Derajat Celcius  melanda kota.
???????????????????????????????
Rona merah yang terpancar dari Bunga Sepe melengkapi kesejukan yang dirasa dengan datangnya musim penghujan. Tunas tunas bunga yang bermunculan dari dahan yang sebelumnya kering mencakar dan dengan latar landscape berwarna coklat menjadi landscape hijau menjadi simbol pengharapan baru untuk sesuatu yang lebih baik di tahun berikutnya.
???????????????????????????????
Suasana merah diberbagai sudut kota menjadi pemandangan yang sangat kontras dengan pemandangan yang dirasakan dibulan bulan sebelumnya. Keindahan bunga Sepe membuat hati kecil berharap dan berdoa serta berkhayal semoga bunga Sepe dapat dinikmati sepanjang tahun untuk meneduhkan suasana hati.
DSC00162Saya sangat menunggu bulan desember sehingga dapat melihat terus indahnya warna merah disepanjang jalan.
DSC00188

Diberdayakan oleh Blogger.

Latest News

Total Pageviews

Blogroll

Text Widget

Follow us on facebook

Need an Invite?

Want to attend the wedding event? Be our guest, give us a message.

Nama Email * Pesan *

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Followers

Followers

Blogger templates

About

Follow me on Facebook :P

Blogger templates

Pages - Menu

Popular Posts